Baca Notice Blog

Baca Notice Terbaru disini.

Donasi Untuk Blog ini

Berikan Donasi seikhlasnya.

Soal Tentang Mata Kuliah Akhlak Tasawuf dan Jawabannya

Soal Tentang Mata Kuliah Akhlak Tasawuf dan Jawabannya

Baca Juga

Soal : Untuk UTS

1.      Jelaskan pengertian akhlak, dan  tasawuf dan akhlak tasawuf serta ruang lingkup pembahasannya.
2.      Jelaskan pengertian akhlak tasawuf serta ruang lingkup pembahasannya.
3.      Jelaskan tujuan mempelajari tasawuf, apakah masih relevan dengan kondisi masyarakat modern seperti sekarang ini, beri alasannya .
4.      Jelaskan perbedaan antara Tasawuf Akhlaki, Tasawuf Sunni dan Tasawuf Falsafi, serta tokoh-tokohnya.
5.      Dalam tasawuf dikenal istilah “manunggaling kawulo lan gusti”. Apa maksudnya dan masuk wilayah tasawuf yang mana serta siapa yang mengembangkannya.

Soal : Untuk UAS
6.      Dalam tasawuf juga dikenal “Wahdatul Wujud”. Jelaskan maksudnya, dan siapakah yang memunculkan serta mengembangkannya. Bagaimana reaksi paham tasawuf lainnya.
7.      Jelaskan pengertian dan implementasinya: Taubat, Taqwa, Sabar, Zuhud, Khouf, Roja, Hubb dan Fana.
8.      Sebut dan jelaskan kegiatan apa saja yang mampu mendorong seseorang untuk bisa mengikuti ajaran tasawuf, beri alasannya.
9.      Jelaskan hal-hal yang berkaitan dengan sedekah/shodaqoh dan pesan apa saja yang terkandung dalam shodaqoh tersebut. Tulis pengalaman rohani anda setelah bersedekah.
10.  Jelaskan hal-hal yang berkaitan dengan doa dan apa saja yang harus dilakukan umat Islam tentang doa. Tulis pengalaman anda terkait dikabulkannya doa.


(Jawaban)

1.      Kata “Akhlak” berasal dari bahasa Arab, jamak dari khuluqun (Ø®ُÙ„ُÙ‚ٌ)   yang menurut bahasa berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.
Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan perkataan khalqun (جَÙ„ْÙ‚ٌ) yang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya dengan khaliq (جَالِÙ‚ٌ) yang berarti sang pencipta, demikian pula dengan mkhluqun (Ù…َجْÙ„ُÙˆْÙ‚ٌ) yng berarti yang diciptakan.
Menurut bahasa tasawuf berarti saf (baris), sufi (suci), Sophos (yunani: hikmah), suf (kain wol) yang artinya sikap mental yang selalu memelihara kesucian diri, beribadah, hidup sederhana, rela berkorban untuk kebaikan dan bersikap bijaksana.
Menurut istilah upaya mensucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah SWT. Dan kegiatan yang berkenaan dengan pembinaan mental ruhaniah agar selalu dekat dengan Tuhan.
Hubungan akhlak dengan tasawuf akhlak dan tasawuf saling berkaitan. Akhlak dalam pelaksanaan nya mengatur hubungan horizontal antara sesame manusia, sedangkan tasawuf mengatur jalinan komunikasi vertical antara manusia dengan Tuhannya. Akhlak menjadi dasar dari pelaksanaan tasawuf, sehingga dalam prakteknya tasawuf mementingkan akhlak.
Ruang lingkup akhlak tasawuf.
Ruang lingkup kajian ilmu akhlak :
·         Perbuatan-perbuatan manusia menurut ukuran baik dan buruk.
·         Objeknya adalah norma atau penilaian terhadap perbuatan tersebut.
·         Perbuatan tersebut baik perbuatan individu maupun kolektif.
Kajian dalam tasawuf bersumber pada :
1.      Unsur Islam al-qur’an mengajarkan manusia untuk mencintai Tuhan (QS Al-Maidah :54)
Bertaubat dan mensucikan diri (QS. At- Tahrim :8)
Manusia selalu dalam pandangan Allah dimana saja (QS.A l-Baqarah:110).
Tuhan memberi cahaya kepada hamba-Nya (QS. An-Nur:35)
Sabar dalam bertaqarrub kepada Allah (QS. Al-Imron:3)
2.      Hadis Nabi tentang rahasia penciptaan alam adalah agar manusia mengenal penciptanya.
3.      Unsur non Islam.
Nasrani : cara kependekatan dalam hal latihan jiwa dan ibadah.
Yunani : unsur filsafat tentang masalah ketuhanaan.
Hindu/Budha : mujahadah, perpindahan roh dari satu badan ke badan yang lain.
2.      Akhlak tasawuf adalah
Ruang lingkup akhlak tasawuf.
Ruang lingkup kajian ilmu akhlak :
·         Perbuatan-perbuatan manusia menurut ukuran baik dan buruk.
·         Objeknya adalah norma atau penilaian terhadap perbuatan tersebut.
·         Perbuatan tersebut baik perbuatan individu maupun kolektif.
Kajian dalam tasawuf bersumber pada :
Unsur Islam al-qur’an mengajarkan manusia untuk mencintai Tuhan (QS Al-Maidah :54)
Bertaubat dan mensucikan diri (QS. At- Tahrim :8)
Manusia selalu dalam pandangan Allah dimana saja (QS.A l-Baqarah:110).
Tuhan memberi cahaya kepada hamba-Nya (QS. An-Nur:35)
Sabar dalam bertaqarrub kepada Allah (QS. Al-Imron:3)
Hadis Nabi tentang rahasia penciptaan alam adalah agar manusia mengenal penciptanya.
Unsur non Islam.
Nasrani : cara kependekatan dalam hal latihan jiwa dan ibadah.
Yunani : unsur filsafat tentang masalah ketuhanaan.
Hindu/Budha : mujahadah, perpindahan roh dari satu badan ke badan yang lain.

3.      Tujuan mempelajari akhlak tasawuf :
·         Untuk taqorub kepada Allah – derajat taqwa (menegakkan yang baik dan mencegah yang buruk).
·         Mendapatkan derajat muttaqin di hadapan Allah.
·         Untuk membersihkan jiwa dari hal-hal buruk.
·         Mematuhi semua perintah Allah dan menjauhi segala semua larangan Nya.
·         Berusaha selalu berakhlakul karimah.
·         Bersikap qonaah (menerima)
·         Mengerjakan sesuatu dengang dasar ikhlas.
·         Selalu mensyukuri nikamt yang diberikan Allah.
·         Meneladani akhlak Rasulullah SAW.
·         Faedah tasawuf ialah membersihkan hati agar sampai kepada ma’rifat terhadap Allah Ta’ala.
Masih relevan dengan kehidupan jaman sekarang, karena sudah disesuaikan dengan berbagai kebutuhan masyarakat buktinya ajaran-ajaran tasawuf yang disesuiakan dengan kebutuhan masyarakat tetapi tetap bertujuan kepada Allah SWT, tetapi Masih banyak masyarakat yang salah dan keliru dalam melihat tasawuf. Sehingga dalam benak mereka tasawuf itu lebih identik dengan keterbelakangan, kumuh. lusuh, miskin dan semacamnya. Itu karena tasawuf hanya dipahaminya sebatas dzikir, wiridan. puasa, 'uzlah, mistis, dan irrasional. Berbeda dengan pandangan tasawuf yang dikembangkan oleh Abd Rauf al-Sinkili, yang tidak hanya berupa dan berhubungan dengan hal-hal yang kumuh tersebut. Justru tasawuf yang benar adalah yang rasional, tidak kumuh, dan penuh optimisme dalam kehidupan seorang sufi.
4.      Tasawuf akhlaki jika ditinjau dari sudut bahasa merupakan bentuk frase atau dalam kaidah bahasa Arab dikenal dengan sebutan jumlah idhafah. Frase jumlah idhafah merupakan gabungan dari dua kata menjadi satu kesatuan makna yang utuh dan menentukan realitas yang khusus, yaitu kata ‘tasawuf’ dan ‘akhlak’.
Secara etimologis, tasawuf akhlaqi bermakna membersihkan tingkah laku atau saling membersihkan tingkah laku. Jika konteksnya adalah manusia, tingkah laku manusia menjadi sasarannya. Tasawuf akhlaqi ini bisa dipandang sebagai sebuah tatanan dasar untuk menjaga akhlak manusia, atau dalam bahasa sosialnya, yaitu moralitas masyarakat.

Lebih bersifat mengajarkan dualisme dalam hubungan antara Tuhan dan manusia. Tokoh tasawuf akhlaki ialah : Hasan Al-Bashri (21 – 110 H), Al-Muhasibi (165-243 H), Al-Qusyairi (376-465 H).

Tasawuf sunni merupakan aliran tasawuf yang ajarannya berusaha memadukan aspek syari’ah dan hakikat namun diberi interpertasi dan metode baru yang belum dikenal pada masa salaf as-shalihin dan lebih mementingkan cara-cara mendekatkan diri kepada Allah serta bagaimana cara menjauhkan diri dari semua hal yang dapat menggangu kekhusyu’an jalannya ibadah yang mereka lakukan. Aliran tasawuf ini memiliki ciri yang paling utama yaitu kekuatan dan kekhusyu’annya beribadah kepada Allah, dzikrullah serta konsekuen dan juga konsisten dalam sikap walaupun mereka diserang dengan segala godaan kehidupan duniawi.
Tokoh aklahk tasawuf sunni ialah . Hasan al-Basri, Rabiah Al-Adawiyah, Abu Hamid Al-Ghazali.
Di dalam tasawuf falsafi metode pendekatannya sangat berbeda dengan tasawuf sunni atau tasawuf salafi. kalau tasawuf sunni dan salafi lebih menonjol kepada segi praktis (يلمعا ), sedangkan tasawuf falsafi menonjol kepada segi teoritis (رطنا ) sehingga dalam konsep-konsep tasawuf falsafi lebih mengedepankan asas rasio dengan pendektan-pendekatan filosofis yang ini sulit diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang awam, bahkan bisa dikatakan mustahil.

Tokoh tasawuf falsafi ialah : Ibn ‘Arabi (560-638), Al-Jili (1365-1417m), Ibnu Sabi’in,

5.      dari sisi bahasa. Manunggal merupakan kata andahan (sudah tidak kata dasar), dari sisi rimbag-nya (asal katanya), maka termasuk kata yang mendapat wuwuhan (tambahan) yaitu ater-ater, dan termasuk yang tidak mendapat hanuswara.
Ma + tunggal = Manunggal Kata tunggal berarti satu, tetapi tidak menunjukkan urutan bilangan. Untuk menyebut urutan bilangan, lebih tepat menggunakan kata “siji”. Jadi tunggal lebih menunjukkan konsep “siji” yang murni, tanpa bilangan lain yang dibayangkan. Sementara kata manunggal tersebut kemudian berubah menjadi “manunggale” dan diperenak pengucapannya menjadi “manunggaling”, merupakan bentuk kata yang menunjukkan adanya aktivitas. Misalnya kata “dumadine” alam, itu berarti adanya aktivitas, proses “dadine” (jadinya) alam. Dengan demikian kata “Manunggaling” adalah aktivitas, proses, kegiatan yang mengarah ke (yang) Tunggal.
Berikutnya adalah kata Kawulo. Merupakan bentuk akronim dari ka-hana-n sing kewuWULan aLA.  Ka-hana-n dalam bahasa Indonesia lebih tepat dengan “ADA” (being-Inggris) atau “ke-ADA-an”. Berikutnya adalah kata “Gusti”, ini kebalikan dari Kawulo, “Gusti” bisa diurai menjadi baGUS-baguse haTI, artinya hanya hati yang terbaiklah yang mampu menangkap WUJUD/ADA yang Mahasuci. Jadi fokus pada yang dimaksud Gusti disitu adalah Gusti Yang Mahasuci, inggih Allah SWT. Jadi berarti      Nindakake/melakukan aktivitas, yang dilakukan oleh Kawulo dengan murni/tunggal/lurus kepada Gusti Kang Mahasuci. Yang mengembangkan  Syech Siti Jenar atau sebutan lain Syech Abdul Jalil. 


6.      Wahdatul wujud adalah sebenarnya berhak mempunyai wujud hanyalah satu, yaitu Tuhan dan wujud selain Tuhan  hanya wujud bayangan. pemikiran filsafat demikian berkembang dan membias pada konsep insanul kamil, yang dimaksud adalah manusia sempuna menurut Abdul Karim Al-Jili,adalah cerminan Tuhan.
Wahdatul wujud mempunyai pengertian secara awam yaitu bersatunya Tuhan dengan manusia yang telah mencapai hakiki atau dipercaya suci. Pengertian sebenarnya adalah merupakan penggambaran bahwa Tuhan-lah yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Allah lah sang khalik, Dia-lah yang telah menciptakan manusia, Dia-lah Tuhan dan kita adlah bayangannya, Dari pegertian ini halpir sama, terdapat pula kepercayaan selain wahdatul wujud yaitu wahdatul Syuhud yaitu semua adalah bagian dari dzat Allah. Jadi keduanya berpengertian, kita dapat bersatu dengan dzat Allah, dalam penggambaran karya-karya suluk di jaw yang berisi mengkritik ajaran para wali Sembilan .            Wahdatul wujud sebenarnya adalah suatu ilmu yang tidak disebar luaskan kepada orang awam, sekalipun demikian, para wali mencetuskan hal tersebut. karna dikhawatirkan apabila ilmu wahdatul wujud disebarluaskan akan menimbulkan fitnah dan orang awam akan salah menerimanya menerimanya.wali yang mencetuskan tersebut adalah Al Hallaj dan Ibn Arabi.

meskipun demikian, para wali tersebut tidak pernah mengatakn dirinya adalah Tuhan.Dan mereka tetap dikenal sebagai ulama alim.
            Dari pengertian diatas dapat disimpulka bahwa wahdatul wujud adalah controversial diantara kaum muslimin, bagi setiap mereka wahdatul wujud, khususnya, dan tasawuf pada umumnya adalah berbentuk penyimpangan dari ajaran islam yang murni, yang lain menolak wahdatul wujud dan menganggapna sebagai sesuatu yang bergahaya bagi umat islam. khususnya mereka yang awam, seraya menerimatasawuf sebagian bagian integral dari islam. tapi bagi yang lain  wahdatul wujud adalah kulminasi dari pengalaman mistikdalam islam yang dalam beberapa hadist nabi Saw disebut pengasihan.

7.      Taubat adalah kembali taat kepada Allah SWT dan menyesal dengan bersungguh-sungguh terhadap dosa yang telah dilakukan baik dosa besar maupun dosa kecil serta memohon ampunan dari Allah. Setiap individu disuruh bertaubat untuk menyucikan diri dari dosa besar dan kecil, yang dilakukan dengan sengaja maupun tidak.
Implementasinya : Menyesal, menginsafi & berazam tidak akan mengulangi dosa yang telah dilakukannya
Beristighfar memohon keampunan Allah SWT.
Beramal kebajikan
Mensyukuri nikmat Allah SWT.
Berdoa memohon kesejahteraan hidup di dunia & hari Akhirat

Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. "memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk allah" Adapun dari asal bahasa arab quraish taqwa lebih dekat dengan kata waqa Waqa bermakna melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan.
Dari kata waqa ini taqwa bisa di artikan berusaha memelihara dari ketentuan allah dan melindungi diri dari dosa/larangan allah. bisa juga diartikan berhati hati dalam menjalani hidup sesuai petunjuk allah.
Implementasinya : orang yang selalu taat kepada Allah, setiap hari pergi ke masjid untuk sholat berjamaah.

Sabar merupakan bentuk pengendalian diri`atau kemampuan menghadapi rintangan, kesulitan menerima musibah dengan ikhlas dan dapat menahan marah, titik berat nurani (hati). Sabar adalah pilar kebahagiaan seorang hamba. Dengankesabaran itulah seorang hamba akan terjaga dari kemaksiatan, konsisten menjalankanketaatan, dan tabah dalam menghadapi berbagai macam cobaan. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Kedudukan sabar dalam iman laksana kepala bagi seluruh tubuh. Apabila kepala sudah terpotong maka tidak ada lagi kehidupan di dalam tubuh”.

Secara  etimologis, zuhud berarti ragaban ‘ ansyai’in watarakahu, artinya tidak tertarik terhadap sesuatu  dan meninggalkannya. Zahada fi al-dunya, berarti mengosongkan diri dari kesenagan dunia untuk ibadah.
Implementasinya : seseorang yang menyedekahkan sebagian harta nya dan tidak bermewah-mewahan dalam kehidupan.
Secara bahasa khauf adalah lawan kata al-amnu. Al-Amnu adalah rasa aman, maka khauf berarti rasa takut. Secara istilah khauf adalah pengetahuan yang dimiliki seorang hamba di dalam hatinya tentang kebesaran dan keagungan Allah serta kepedihan siksa-Nya.
Implementasinya :  seseorang yang takut akan dosa-dosa nya yang terlalu banyak, dan ia pun selalu bertaubat.
Pengertian roja’ secara bahasa, berasal dari bahasa arab, yaitu “rojaun” yang berarti harapan atau berharap. Roja’ adalah perasaan hati yang senang karena menanti sesuatu yang diinginkan dan disenangi. Secara terminologi, roja’ diartikan sebagai suatu sikap mental optimis dalam memperoleh karunia dan nikmat Ilahi yang disediakan bagi hamba-hambaNya yang shaleh.

Implementasinya : seseorang yang berharap akan di masukkan ke surga dan ia pun selalu meningkatkan ibadahnya.

Hubb berarti cinta.
Dalam pandangan tasawuf  Mahabbah (cinta) merupakan pijakkan bagi segenap kemulian hal, seperti halnya taubat yang merupakan dasar bagi kemulian Maqom. Karena Mahabbah pada dasarnya adalah anugerah yang menjadi dasar pijakan bagi segenap hal, kaum sufi menyebutnya sebagai anugerah-anugerah (Mawahib). Mahabbah adalah kecenderungan untuk memerhatikan keindahan atau kecantikan.

Implementasinya : seseorang yang mencintai makhluk ciptaan Tuhan, tetapi tidak melebihi cintanya kepada Allah.

Kata fana’ diambil dari kata faniya-yafna-fana’, secara etimologis berarti hancur, hilang, sirna, lenyap, binasa, dan berakhir (habis) wujudnya.

Implementasinya : seseorang yang tidak takut akan kehilangan harta nya, karena ia beranggapan bahwa semua itu akan binasa.

8.      Kegiatan berdakwah, menyebarkan ajaran-ajaran tasawuf.
Mencontoh dari Rasulullah tentang hidup tasawuf.
Memberikan pengertian tentang tasawuf.
Kerana dengan cara berdakwah atau menyiarkan Islam dan memberi pengertian kepada masyarakat tentang bagaimana ilmu tasawuf dan manfaat nya, terutama di kalangan mahasiswa pasti banyak yang akan mengikutinya, buktinya dengan kemunculan berbagai macam jenis tasawuf yang ada di Indonesia ini. 

  1. Shadaqah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Orang yang suka bersedekah adalah orang yang benar pengakuan imannya. Adapun secara terminologi syariat shadaqah makna asalnya adalah tahqiqu syai'in bisyai'i, atau menetapkan/menerapkan sesuatu pada sesuatu. Sikapnya sukarela dan tidak terikat pada syarat-syarat tertentu dalam pengeluarannya baik mengenai jumlah, waktu dan kadarnya. Atau pemberian sukarela yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain, terutama kepada orang-orang miskin setiap kesempatan terbuka yang tidak ditentukan jenis, jumlah maupun waktunya, sedekah tidak terbatas pada pemberian yang bersifat material saja tetapi juga dapat berupa jasa yang bermanfaat bagi orang lain. Bahkan senyum yang dilakukan dengan ikhlas untuk menyenangkan orang lain termasuk kategori sedekah. Shadaqoh mempunyai cakupan yang sangat luas dan digunakan Al-Qur'an untuk mencakup segala jenis sumbangan. Shadaqah ialah segala bentuk nilai kebajikan yang tidak terikat oleh jumlah, waktu dan juga yang tidak terbatas pada materi tetapi juga dapat dalam bentuk non materi, misalnya menyingkirkan rintangan di jalan, menuntun orang yang buta, memberikan senyuman dan wajah yang manis kepada saudaranya, menyalurkan syahwatnya pada istri.
pada saat saya berbuat baik kepada orang yang saya tidak kenal, dengan cara memberi tumpangan pada saat pulang sekolah, dan suatu saat saya tidak membawa motor pada saat sekolah, dan pulang dengan berjalan kaki, tiba-tiba datang seorang yang menawarkan saya tumpangan hingga sampai sekolah, kami pun akhirnya saling mengenal dan menjadi teman, saya teringat dengan kejadian itu, ternyata Allah memberikan gantinya yang sama dengan yang saya lakukan bahkan bisa lebih, dan juga menambah teman. terima kasih ya Allah.

10.   Pada saat saya memasuki jenjang sekolah menengah atas (SMA), saya berniat untuk melanjutkan sekolah saya di SMK, karena motivasi saya yaitu sesudah sekolah ingin segera kerja, agar bisa membahagiakan orang tua saya, sesudah itu saya mendaftar ke SMK yang saya tuju, dan inginkan bahkan sampai ke SMK pelayaran pun saya daftarkan diri, tetapi pada saat pengumuman SMK se Indonesia ternyata nama saya tidak tercantum, saya bingung dan gelisah takut tidak bisa melanjutkan sekolah saya, ingin mendaftar ke SMA sudah di tutup pendaftaran nya, akhirnya ada 1 sekolah Aliyah Negeri (MAN) yang masih membuka pendaftarannya, orang tua saya pun mendaftarkan saya di MAN, awalnya saya tidak mau, tetapi setelah dipikir-pikir saya pun mau, ternyata banyak sekali hidayah yang di berikan Allah kepada saya, dari MAN saya pun mulai berjilbab dengan sempurna dan sungguh-sungguh, sholat 5 waktu saya tidak pernah bolong, dan sholat-sholat sunah ingsya Allah, setelah lulus pun saya berdoa agar bisa masuk keperguruan tinggi negeri, akhirnya doa saya pun terkabulkan, saya pun tau kenapa Allah tidak mengabulkan saya sekolah di SMK , ternyata Allah mengganti doa saya dengan yang lebih baik dan indah. Terima kasih ya Allah. 
LAPORKAN MASALAH LINK TIDAK AKTIF

Langganan Artikel